Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah datang kepada Rasulullah saw, seorang laki-laki lalu bertanya:, "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ayahmu". (HR Muslim)
Dari isi
Hadits terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besarnya pengorbanan
orang tua kita terutama Ibu. Apa yang sudah ibu berikan kepada anaknya tidak
dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Orang tua,
terutama ibu harus selalu kita hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan
orang tua kita sendiri. Kalau kita menghormati semua orang tua, berarti kita menghormati
orang tua kita. Begitu juga bila kita memaki orang tua yang bukan orang tua
kandung, maka berarti kita memaki orang tua kita sendiri.
Memuliakan
orang tua kita bukan dengan memberinya harta yang berlimpah. Tetapi akhlak yang
baik dari anak-anaknya sudah membuat orang tua kita damai dan senang. Harta
tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan akhlak yang baik.
Kita
sebagai anak harus memohon, berjuang sekuatnya kepada Allah bila orang tua kita
belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima segala
kekurangan orang tua kita dengan lapang dada. (imm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar